Sinergitas KUA Pantar Barat, BKKBN dan PUSKESMAS Baranusa dalam pencegahan Stunting
Bimbingan Calon Pengantin
Kantor Urusan Agama (KUA) Pantar Barat sebagai garda terdepan dalam mencerahkan umat memiliki potensi besar dalam berperan aktif dalam pencegahan stunting. Walaupun KUA memiliki fokus utama dalam urusan agama, namun peranannya dalam membina masyarakat, khususnya dalam aspek keluarga, kesehatan, dan sosial, sangat penting untuk mencegah stunting.
Untuk itu KUA Pantar Barat bersinergi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Puskesmas Baranusa dalam pencegahan stunting merupakan langkah positif untuk menangani permasalahan gizi buruk dan tumbuh kembang anak di Indonesia. Stunting, yang disebabkan oleh kurangnya gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Oleh karena itu, upaya bersama dalam pencegahan stunting ini sangat penting.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam kerja sama ini antara lain:
1. Edukasi kepada Umat: KUA Pantar Barat dapat memberikan pemahaman kepada umat terkait pentingnya pemenuhan gizi yang baik selama masa kehamilan, menyusui, dan masa pertumbuhan anak.
2. Pendampingan Kesehatan dan Gizi: BKKBN dan Puskesmas Baranusa dapat melakukan pendampingan langsung kepada ibu hamil dan balita untuk memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang. Pemeriksaan kesehatan rutin juga diperlukan untuk memantau status gizi anak.
3. Penyuluhan dan Edukasi Berdasarkan Nilai-Nilai Agama: KUA Pantar Barat bisa memanfaatkan kesempatan dalam penyuluhan agama untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik, pola hidup sehat, dan pengasuhan anak yang benar sesuai dengan ajaran agama. Misalnya, dalam khutbah Jumat atau pengajian, KUA bisa menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya memberi gizi yang cukup kepada ibu hamil dan anak-anak, serta mendidik orang tua untuk memberikan perhatian khusus pada kesehatan anak-anak mereka.
4. Penyediaan Sumber Daya dan Fasilitas: Puskesmas Baranusa dapat menyediakan layanan kesehatan seperti pemeriksaan rutin, imunisasi, dan penanganan gizi buruk. Dengan dukungan KUA Pantar Barat, program ini bisa berjalan lebih efektif.
5. Penguatan Data: KUA Pantar Barat sebagai lembaga keagamaan yang berhubungan dengan umat juga dapat melakukan penelitian dan pengumpulan data untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan stunting di wilayah tersebut, serta mengevaluasi efektivitas program yang dijalankan.
Kolaborasi ini bisa mempercepat penurunan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di wilayah Pantar Barat. Sehingga diharapkan semua pihak memiliki peran penting dalam mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Tidak ada komentar